Apa Perbedaan Zakat dan Pajak

Pendidikan300 Views

Agama Islam memang mengajarkan serta mewajibkan umatnya untuk berzakat, baik zakar fitrah maupun zakat penghasilan serta lainnya.

Perbedaan zakat dan pajak ini sangat mencolok, Zakat adalah kewajiban atas harta yang bersifat mengikat dan bukan anjuran.

Kewajiban tersebut terkena kepada setiap Muslim ketika mereka memiliki sejumlah harta yang sudah memenuhi batas nisabnya.

Sedangkan pajak dalam istilah bahasa Arab di kenal dengan Adh-Dharibah yang berarti pungutan yang ditarik dari rakyat oleh para penarik pajak.

Pajak adalah suatu pembayaran yang di lakukan kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan dalam hal penyelenggaraan jasa-jasa untuk kepentingan umum.

Lain hal, zakat menjadi salah satu sumber pendapatan negara pada awal masa Pemerintahan Islam. Hal itu dapat dilihat dari sejak diwajibkannya zakat kepada kaum Muslimin hingga kejayaan pemerintahan Islam.

Namun seiring dengan perkembangan sistem ketatanegaraan yang berlaku di dunia sekarang ini, zakat tidak lagi menjadi kewajiban negara tetapi lebih menjadi kewajiban bagi individu Muslim.

Hal itu dikarenakan sudah adanya sistem pajak yang telah menggantikan zakat sebagai unsur utama pendapatan negara.

Sehingga selain kewajiban untuk membayar pajak, masyarakat Muslim yang hidup di sebuah negara mempunyai kewajiban lain yang harus dibayarnya yaitu zakat.

  • Perbedaan Zakat dan Pajak
  • Manfaat dan Tujuan Pajak
  • Syarat untuk Membayar Zakat

Perbedaan Zakat dan Pajak

Secara harfiah, perbedaan zakat dan pajak bisa dicerna secara jelas. Kendati begitu, zakat dan pajak tetap memiliki persamaan karena perintah mengeluarkan sebagian harta ini dijalankan menurut aturan tertentu yang menaungi sebuah kelompok masyarakat.

Zakat dibayar berdasarkan syariat Islam, sedangkan pajak dibayarkan menurut undang-undang perpajakan yang berlaku dalam sebuah negara.

Persamaan pajak dan zakat berikutnya adalah besarnya pembayaran ditentukan menurut persentase tertentu dan berlaku untuk orang-orang yang memenuhi syarat.

Keduanya juga berperan dalam membangun kesejahteraan kelompok masyarakat tertentu.

Manfaat dan Tujuan Zakat

 

Manfaat dan Tujuan Zakat
Siswa SD IT Berbagi Zakat Untuk Masyarakat Sekitar

Sebagai seorang Muslim, diketahui bahwa membayar zakat merupakan salah satu elemen penting yang bisa ditemukan dalam rukun Islam.

Tujuan dan manfaat zakat, selain dapat meningkatkan iman sebagai seorang Muslim, juga bisa menghadirkan manfaat-manfaat pada diri sendiri serta orang-orang di sekitar.
Memahami secara istilah, zakat berarti merupakan sebuah ukuran harta yang wajib dikeluarkan kepada orang yang membutuhkan atau mereka yang berhak menerima zakat, termasuk zakat penghasilan.
Berikut adalah manfaat yang bisa dirasakan ketika rutin membayar zakat penghasilan.

Membersihkan Harta dan Hati

Dalam ajaran Islam, dijelaskan bahwa membayar zakat termasuk zakat penghasilan merupakan salah satu upaya dalam membersihkan harta.
Pasalnya, diketahui juga melalui ajaran agama Islam bahwa di setiap harta yang dimiliki, terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Terutama orang-orang yang membutuhkan.
Saat mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki, sama halnya dengan membantu keberlangsungan hidup orang lain yang berhak dan benar-benar membutuhkan bantuan secara materil.
Dengan terbiasa membayarkan zakat penghasilan, akan timbul perasaan lega berkat kemampuan diri yang bisa membantu orang lain sekaligus menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.

Sarana Pengendalian Diri

Dengan hati yang bersih berkat rutin membayarkan zakat penghasilan, Anda pun akan lebih mudah mengendalikan diri, terutama dari pengaruh emosi terhadap berbagai macam bentuk penawaran yang dapat membuat pengeluaran Anda membengkak.
Karena terbiasa membayarkan zakat penghasilan sebagai salah satu bentuk ibadah, secara perlahan pandangan Anda terhadap kepemilikan atau harta pun akan mengalami penyesuaian. Jadi Anda akan lebih merasa tenang dalam mengambil keputusan untuk melakukan pengeluaran kebutuhan hidup Anda dan keluarga tanpa harus berbelanja secara berlebihan.

Membuat Pengelolaan Uang Lebih Baik

Setiap bulan membayar zakat penghasilan secara rutin, tentu Anda akan terbiasa membuat daftar rincian pengeluaran biaya. Termasuk untuk biaya keperluan sehari-hari.
Dengan memiliki daftar tersebut setiap bulannya, Anda pun akan terbiasa untuk mengelola kondisi keuangan Anda lebih baik.
Hal tersebut terjadi karena Anda harus bijak dan cermat untuk mengelola pengeluaran agar tetap dapat menentukan besaran yang diperlukan untuk pembayaran zakat penghasilan Anda, lalu untuk kebutuhan rumah dan kehidupan sehari-hari, serta sisanya untuk meningkatkan dana tabungan Anda.

Mengurangi Pajak Penghasilan

Tahukah Anda, menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, setiap zakat yang Anda bayarkan dapat memberikan Anda keuntungan dalam mengurangi pembayaran pajak pendapatan atau PKP.
Secara mendasar juga diberitahukan bahwa pengurangan ini dijelaskan dalam penjelasan Pasal 14 ayat (3) UU 38/1999 bahwa pengurangan zakat dari laba/pendapatan sisa kena pajak dimaksudkan agar pembayar pajak tidak terkena beban ganda.
Untuk mendapatkan keuntungan mengurangi beban pajak pendapatan, Anda bisa mengajukan laporan kepada Badan Amil Zakat Nasional dengan mencantumkan jumlah zakat yang dibayarkan berikut juga dengan total penghasilan Anda.
Sedangkan jika pajak penghasilan Anda dibayarkan oleh pihak instansi atau tempat bekerja, laporan pemotongan zakat akan dicantumkan pada pelaporan pajak dari penghasilan bruto yang Anda miliki.

Keadilan Sosial

Menurut ajaran Islam, selain bersifat untuk meningkatkan iman serta pahala, zakat juga jadi suatu upaya dalam memperkecil jarak atau kesenjangan antara orang kaya dan orang yang tidak mampu.
Perlu diketahui juga, dengan rutin membayarkan zakat penghasilan, Anda juga telah berhasil memberikan kontribusi kepada negara dalam membantu mengurangi kemiskinan, karena penyaluran zakat yang tepat sasaran, menyasar pada orang-orang yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan materil.

Manfaat dan Tujuan Pajak

Sekarang ini, mayoritas negara di dunia telah menggunakan pajak sebagai instrumen utama dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga pajak menjadi kewajiban yang harus dibayar oleh setiap masyarakat untuk menjadi sumber utama pendapatan negara.

Hal ini karena, dalam melaksanakan pembangunan pemerintah memerlukan dana untuk pemenuhan hal-hal yang dibutuhkan.

Dana tersebut diperoleh pemerintah dari pajak yang diambil dari masyarakat sehingga pajak menjadi salah satu kewajiban masyarakat.

Syarat untuk Membayar Pajak

Syarat pertama untuk membayar pajak adalah membuat kode billing. Membuat kode billing bisa melalui Direktorat Jenderal Pajak, internet banking bank tertentu, dan juga melalui penyedia jasa aplikasi perpajakan. Data-data yang dibutuhkan untuk membuat kode billing diantaranya:

  1. NPWP penyetor pajak
  2. Kode jenis pajak dan kode jenis setoran masa pajak dan tahun pajak
  3. Jumlah pajak yang akan disetorkan ke kas negara
  4. Akses ke e-billing Online Pajak

Langkah kedua adalah mengakses e-Billing Online Pajak. Jika belum memiliki akun sebelumnya, klik tombol ‘mulai sekarang’ untuk membuat akun e-Billing Online Pajak.

Setelah itu masukkan alamat e-mail, password dan juga nomor telepon.

Jika data sudah diisi dengan benar, klik tombol ‘daftar’. Selanjutnya masuk ke menu ‘Setor e-Billing dan PajakPay’.

Jika belum memiliki ID Billing, Anda bisa menekan tombol ‘TAMBAH’ untuk membuat ID Billing tanpa proses hitung otomatis di Online Pajak.

Di sini Anda bisa memilih jenis-jenis pajak yang ingin dibayar seperti PPh 21, PPN, PPh 23, PPh Final.

Jika tidak bisa menemukan pajak yang ingin dibayar, klik tombol ‘pajak lainnya’. Jika sudah memilih pajak yang ingin dibayar, akan keluar dialog box untuk memasukkan nominal pembayaran.

Selanjutnya, klik tombol ‘buat’ jika sudah memasukkan nominal dengan benar.

Comment